Surat Al-Falaq
{ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الفلق } الصبح .
001. (Katakanlah, "Aku berlindung kepada Rabb Yang menguasai falaq) atau waktu subuh.
{ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ } من حيوان مكلف وغير مكلف وجماد كالسم وغير ذلك .
002. (Dari kejahatan apa yang telah diciptakan-Nya) yaitu dari kejahatan makhluk hidup yang berakal dan yang tidak berakal; serta dari kejahatan benda mati seperti racun dan lain sebagainya.
{ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ } أي الليل إذا أظلم ، أوالقمر إذا غاب .
003. (Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita) artinya dari kejahatan malam hari apabila telah gelap, dan dari kejahatan waktu purnama apabila telah terbenam.
{ وَمِن شَرِّ النفاثات } السواحر تنفث { فِى العقد } التي تعقدها في الخيط تنفخ فيها بشيء تقوله من غير ريق . وقال الزمخشري معه كبنات لبيد المذكور .
004. (Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus) yaitu tukang-tukang sihir wanita yang menghembuskan sihirnya (pada buhul-buhul) yang dibuat pada pintalan, kemudian pintalan yang berbuhul itu ditiup dengan memakai mantera-mantera tanpa ludah. Zamakhsyari mengatakan, sebagaimana yang telah dilakukan oleh anak-anak perempuan Lubaid yang telah disebutkan di atas tadi.
{ وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ } أظهر حسده وعمل بمقتضاه كلبيد المذكور من اليهود الحاسدين للنبي صلى الله عليه وسلم ، وذكر الثلاثة الشامل لها «ما خلق» بعده لشدّة شرها .
005. (Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki) atau apabila ia menampakkan kedengkiannya lalu berusaha atas kedengkian yang dipendamnya itu, sebagaimana yang telah dikerjakan oleh Lubaid si Yahudi tadi; dia termasuk orang-orang yang dengki terhadap Nabi saw. Ketiga jenis kejahatan yang disebutkan sesudah lafal Maa Khalaq, padahal semuanya itu telah terkandung di dalam maknanya, hal ini tiada lain mengingat kejahatan yang ditimbulkan oleh ketiga perkara tersebut sangat parah.
Surat An-Naas
{ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الناس } خالقهم ومالكهم خُصُّو بالذكر تشريفاً لهم ومناسبة للاستفادة من شر الموسوس في صدورهم .
001. (Katakanlah, "Aku berlindung kepada Rabb manusia) Yang menciptakan dan Yang memiliki mereka; di sini manusia disebutkan secara khusus sebagai penghormatan buat mereka; dan sekaligus untuk menyesuaikan dengan pengertian Isti'adzah dari kejahatan yang menggoda hati mereka.
{ مَلِكِ الناس } .
002. (Raja manusia.)
{ إله الناس } بدلان أو صفتان أو عطفا بيان وأظهر المضاف اليه فيهما زيادة للبيان .
003. (Sesembahan manusia) kedua ayat tersebut berkedudukan sebagai Badal atau sifat, atau 'Athaf Bayan, kemudian Mudhaf Ilaih. Lafal An-Naas disebutkan di dalam kedua ayat ini, dimaksud untuk menambah jelas makna.
{ مِن شَرِّ الوسواس } أي الشيطان سمي بالحدث لكثرة ملابسته له { الخناس } لأنه يخنس ويتأخر عن القلب كلما ذُكِرَ الله .
004. (Dari kejahatan bisikan) setan; setan dinamakan bisikan karena kebanyakan godaan yang dilancarkannya itu melalui bisikan (yang biasa bersembunyi) karena setan itu suka bersembunyi dan meninggalkan hati manusia bila hati manusia ingat kepada Allah.
{ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُوِر النَّاسِ } قلوبهم إذاغفلوا عن ذكر الله .
005. (Yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia) ke dalam kalbu manusia di kala mereka lalai mengingat Allah.
{ مِنَ الجنة والناس } باين للشيطان الموسوس أنه جني أوإنسي ، كقوله تعالى : { شَيَاطِينَ الإِنْسِ وَالجِنِّ } [ 112 : 6 ] أو من الجنة بيان له ( والناس ) عطف على ( الوسواس ) وعلى كل شمل شر لبيد وبناته المذكورين ، واعترض الأول بأن الناس لا يوسوس في صدورهم الناس إنما يوسوس في صدورهم الجن ، وأُجيب بأن الناس يوسوسون أيضاً بمعنى يليق بهم في الظاهر ثم تصل وسوستهم إلى القلب وتثبت فيه بالطريق المؤدي إلى ذلك والله تعالى أعلم .
006. (Dari jin dan manusia") lafal ayat ini menjelaskan pengertian setan yang menggoda itu, yaitu terdiri dari jenis jin dan manusia, sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat lainnya, yaitu melalui firman-Nya, "yaitu setan-setan dari jenis manusia dan dari jenis jin." (Q.S. Al-An'am, 112) Atau lafal Minal Jinnati menjadi Bayan dari lafal Al-Waswaasil Khannaas, sedangkan lafal An-Naas di'athafkan kepada lafal Al-Waswaas. Tetapi pada garis besarnya telah mencakup kejahatan yang dilakukan oleh Lubaid dan anak-anak perempuannya yang telah disebutkan tadi. Pendapat pertama yang mengatakan bahwa di antara yang menggoda hati manusia adalah manusia di samping setan, pendapat tersebut disanggah dengan suatu kenyataan, bahwa yang dapat menggoda hati manusia hanyalah bangsa jin atau setan saja. Sanggahan ini dapat dibantah pula, bahwasanya manusia pun dapat pula menggoda manusia lainnya, yaitu dengan cara yang sesuai dengan keadaan dan kondisi mereka sebagai manusia. Godaan tersebut melalui lahiriah, kemudian merasuk ke dalam kalbu dan menjadi mantap di dalamnya, yaitu melalui cara yang dapat menjurus ke arah itu. Akhirnya hanya Allah sajalah Yang Maha Mengetahui.
No comments:
Post a Comment